Cina Resmi Perbarui Kebijakan Pengembalian Pajak untuk Turis Asing
Beijing, Pajak.com – Pemerintah Cina secara resmi mengumumkan pembaruan besar dalam sistem pengembalian pajak bagi wisatawan asing. Melalui Administrasi Perpajakan Negara atau State Taxation Administration (STA), negara tersebut kini mengganti sistem refund-upon-departure (pengembalian pajak saat keberangkatan) menjadi refund-upon-purchase (pengembalian pajak saat pembelian), yang jauh lebih praktis dan real-time.
Langkah ini diumumkan pada Selasa (8/4/2025) dan langsung menarik perhatian dunia internasional, khususnya pelaku industri pariwisata dan ritel global. Kebijakan baru ini memungkinkan wisatawan asing mendapatkan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) langsung di toko-toko bebas pajak yang ditunjuk, tanpa harus menunggu proses imigrasi di bandara atau pelabuhan keberangkatan.
“Wisatawan asing sekarang bisa menerima pengembalian pajaknya langsung saat pembelian,” jelas STA, sebagaimana dikutip Pajak.com dari Global Times pada Kamis (10/4/2025).
Caranya menggunakan sistem baru ini adalah dengan melakukan praotorisasi kartu kredit. Identitas dan barang belanjaan wisatawan akan diverifikasi oleh petugas bea cukai saat mereka meninggalkan negara tersebut. Setelah diverifikasi, praotorisasi dibatalkan dan dana secara resmi dikembalikan.
Dengan skema baru ini, wisatawan yang memenuhi syarat bisa langsung mendapatkan pengembalian PPN di titik pembelian, yang memungkinkan mereka menggunakan dana tersebut kembali untuk belanja selama masa tinggal di Cina. Sistem ini dinilai jauh lebih praktis dan meningkatkan pengalaman wisata secara keseluruhan.
Sebelumnya, pengembalian PPN hanya bisa diakses setelah wisatawan menyelesaikan seluruh proses imigrasi dan menunjukkan bukti pembelian di titik keberangkatan. Proses tersebut kerap dianggap tidak efisien dan menyulitkan, terutama bagi pelancong yang mengejar jadwal penerbangan.
Kebijakan baru ini bukan diterapkan secara tiba-tiba. STA menjelaskan bahwa sistem refund-upon-purchase telah melalui masa uji coba di lima wilayah utama: Shanghai, Beijing, Guangdong, Sichuan, dan Zhejiang. Setelah dianggap sukses dan memenuhi seluruh persyaratan operasional, kebijakan ini kini diperluas ke seluruh wilayah Cina.
Salah satu fokus utama STA dalam implementasi ini adalah penyederhanaan prosedur. Pemerintah Cina berkomitmen untuk memperkuat panduan kebijakan dan memastikan proses pengembalian pajak dapat dilakukan secara cepat, mudah, dan transparan bagi para wisatawan asing.
Kebijakan ini disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi dan praktisi ekonomi. Li Xuhong, Wakil Presiden dan profesor di Institut Akuntansi Nasional Beijing mengatakan bahwa peluncuran kebijakan ini secara nasional akan secara signifikan meningkatkan standar layanan internasional Cina. “Kebijakan ini akan membantu menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih ramah, efisien, dan nyaman,” ujar Li.