Menu
in ,

Bertemu Dubes AS, Sri Mulyani Bahas Peluang Negosiasi Tarif Dagang

Dubes AS Sri Mulyani

FOTO: IST

Bertemu Dubes AS, Sri Mulyani Bahas Peluang Negosiasi Tarif Dagang

Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, H.E. Kamala Shirin Lakhdhir, dalam sebuah pertemuan resmi di Jakarta pada Rabu (16/4). Pertemuan tersebut menjadi momen strategis untuk memperkuat hubungan bilateral di tengah tekanan geopolitik global dan ketegangan perdagangan yang kian meningkat.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kebijakan tarif dagang AS terhadap Indonesia. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani secara terbuka menyampaikan posisi Pemerintah Indonesia dan menjajaki kemungkinan negosiasi agar beban tarif yang dikenakan dapat ditinjau ulang secara adil. Isu ini menjadi penting karena pengenaan tarif tinggi dapat menghambat arus perdagangan dan merugikan pelaku usaha kedua negara.

“Kami berdiskusi secara terbuka mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh bersama agar isu ini dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan asas keadilan bagi kepentingan ekonomi kedua negara dan dunia,” terang Sri Mulyani dalam keterangan resminya, dikutip Pajak.com pada Kamis (17/4/2025).

Pemerintah Indonesia berharap langkah diplomatik ini dapat membuka ruang dialog yang lebih luas dengan pihak AS, terutama di tengah situasi perang dagang yang kembali mencuat akibat kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Selain membahas isu perdagangan, Sri Mulyani juga memanfaatkan pertemuan ini untuk menjelaskan kerangka kebijakan fiskal Indonesia tahun 2025. Menkeu memaparkan desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang dirancang untuk memperkuat perlindungan sosial dan memacu pembangunan infrastruktur masyarakat.

Program prioritas seperti makan bergizi gratis, perluasan perlindungan sosial, dan pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah menjadi fokus utama pemerintah dalam APBN 2025. Sri Mulyani menekankan bahwa seluruh program ini didukung penuh oleh anggaran negara yang disusun secara hati-hati dan berkelanjutan.

Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasinya atas terbukanya komunikasi antara kedua negara dalam suasana yang konstruktif. Ia menegaskan bahwa dialog terbuka dan kerja sama erat antara Indonesia dan AS sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan bilateral seperti tarif dagang, tetapi juga untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

Dengan semangat saling menghormati dan mengedepankan kepentingan bersama, pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari negosiasi yang lebih substansial ke depan. Pemerintah Indonesia pun menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kerja sama dagang yang sehat, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak.

Untuk diketahui, Donald Trump telah menetapkan tarif timbal balik atau resiprokal terhadap lebih dari 180 negara dan wilayah. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi perdagangan besar-besaran yang dirancang untuk mengimbangi tarif yang diberlakukan negara lain terhadap produk AS.

Dalam keterangan resmi di laman The White House, Indonesia masuk dalam daftar negara yang terkena kebijakan ini. Saat ini, produk asal Indonesia dikenakan tarif hingga 32 persen oleh AS, dan situasi perdagangan dengan AS tengah berada dalam masa evaluasi selama 90 hari. Alasannya, Indonesia memberlakukan tarif sebesar 30 persen terhadap produk etanol asal AS, sementara AS hanya mengenakan tarif sebesar 2,5 persen untuk barang serupa dari Indonesia.

Leave a Reply

Exit mobile version