Bertemu dengan Mendag AS, Airlangga Sampaikan Proposal Negosiasi Tarif
Pajak.com, Washington DC – Pemerintah Indonesia terus memanfaatkan momentum diplomasi perdagangan di tengah pemberlakuan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang menekan produk ekspor nasional. Setelah menggelar pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali melanjutkan agenda penting dengan bertemu langsung United States Secretary of Commerce Howard Lutnick.
Pertemuan tatap muka yang berlangsung lebih dari satu setengah jam itu menjadi lanjutan dari diskusi daring sebelumnya antara kedua pejabat tinggi. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan terbuka, Airlangga menyampaikan proposal konkret Indonesia untuk merespons kebijakan tarif tinggi AS, sekaligus memperkuat hubungan perdagangan yang adil dan berimbang.
“Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujar Airlangga, dikutip Pajak.com pada Senin (21/4).
Proposal yang disampaikan Indonesia mencakup peningkatan impor dari AS untuk menyeimbangkan neraca dagang, di antaranya pembelian produk energi seperti crude oil, LPG, dan gasoline. Selain itu, Indonesia juga siap meningkatkan impor produk pertanian AS seperti soybeans, soybeans meal, dan gandum, komoditas yang tidak diproduksi secara domestik namun sangat dibutuhkan di dalam negeri.
Airlangga turut menyampaikan kesiapan Indonesia dalam mendukung kerja sama strategis di bidang critical minerals, memperkuat investasi AS di Indonesia, serta menyelesaikan hambatan non-tarif (Non-Tariff Barrier/NTB) yang selama ini menjadi perhatian pengusaha AS.
Respon dari Pemerintah AS pun positif. Secretary Lutnick mengapresiasi langkah cepat Indonesia dan menyebut proposal yang disampaikan sangat konkret dan menguntungkan kedua belah pihak. Ia menyatakan bahwa Indonesia lebih siap dibandingkan beberapa negara lain yang juga mengajukan negosiasi namun belum mendapat sambutan langsung dari otoritas AS.
“Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” kata Secretary Lutnick.
Pemerintah AS melalui DoC dan USTR disebut siap menjadwalkan pembahasan teknis dalam waktu dekat, dengan target penyelesaian negosiasi dalam 60 hari ke depan. Langkah ini menjadi sinyal positif bagi Indonesia di tengah situasi perdagangan global yang semakin kompetitif.
Sebagai informasi, penanganan kebijakan tarif AS saat ini berada di bawah tanggung jawab tiga pejabat utama, yakni Secretary Lutnick (Secretary of Commerce), Ambassador Greer (USTR), dan Scott Bessent (Secretary of Treasury), sesuai arahan langsung dari Presiden Donald Trump. Sebelum Indonesia, Jepang dan Argentina juga telah mengajukan negosiasi, namun hanya beberapa negara yang langsung diterima untuk berdiskusi secara langsung.
Dalam pertemuan ini, Airlangga didampingi oleh jajaran tim negosiasi RI yang terdiri dari Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, serta Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.