in ,

Bea Cukai Ngurah Rai Permudah Lalu Lintas Ekspor – Impor dengan “Autogate System”

Bea Cukai Ngurah Rai Permudah Lalu Lintas Ekspor
FOTO: Bea Cukai 

Bea Cukai Ngurah Rai Permudah Lalu Lintas Ekspor – Impor dengan “Autogate System”

Pajak.com, Bali – Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Ngurah Rai (Bali)/Bea Cukai Ngurah Rai permudah lalu lintas barang ekspor dan ekspor dengan mengimplementasikan autogate system. Sistem ini merupakan bagian integrasi dari program National Logistics Ecosystem (NLE) yang diinisiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Sebagai informasi, NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang. NLE berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPPBC TMP Ngurah Rai Bowo Pramoedito optimistis penerapan autogate system dapat memfasilitasi perdagangan internasional, khususnya memperkuat dukungan ekspor lokal di Bali. Ia yakin sistem ini akan mempermudah proses ekspor bagi para pelaku usaha lokal, meningkatkan daya saing produk Bali di pasar internasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

“Atas implementasi autogate system, Bea Cukai Ngurah Rai mampu memangkas waktu layanan pemasukan dan pengeluaran barang. Selain itu, efisiensi berhasil dilakukan dengan memangkas utilisasi sumber daya manusia dari 24 pegawai menjadi hanya 18 orang pegawai. Optimalisasi proses yang cepat, tidak berbelit – belit, serta dapat diselesaikan melalui sistem satu pintu, tentunya akan memudahkan pengguna jasa dalam memangkas biaya logistik proses ekspor dan impor,” ungkap Bowo dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(7/6).

Baca Juga  Nilai Ekspor Hilirisasi Nikel Capai Rp 507 T pada 2022

Secara spesifik, pemangkasan waktu serta biaya logistik itu dilakukan melalui perluasan angkutan multimoda untuk proses ekspor dan impor rute Bali – Surabaya. Layanan multimoda ini membuat ekspor dan impor dilakukan menggunakan satu agen khusus, sehingga memangkas duplikasi proses maupun biaya pihak ketiga.

“Implementasi penuh autogate system ekspor dan impor serta dukungan perluasan angkutan multimoda diharapkan meningkatkan transparansi dan kepercayaan pengusaha ekspor dan impor di Bali. Selain itu, diharapkan juga meningkatkan integritas proses layanan dengan mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pengguna jasa,” jelas Bowo.

Menurutnya, program ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam mendorong pelaku usaha, baik eksportir, importir, termasuk pengusaha tempat penimbunan sementara (TPS). Pelaku usaha ini diharapkan dapat berpartisipasi mempercepat proses logistik yang mendukung program NLE.

“Ke depan, KPPBC TMP Ngurah Rai akan terus berkomitmen untuk terus mendukung perdagangan internasional, utamanya pertumbuhan ekspor lokal di Bali,” pungkas Bowo.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *