Pegadaian Panen Transaksi Emas, Tanda Investor Cari Aset Tahan Banting
Pajak.com, Jakarta — Usai libur Lebaran, antusiasme masyarakat untuk membeli emas meningkat tajam. Di Galeri 24 Pegadaian Cabang Salemba, misalnya, suasana ramai terlihat sejak pagi, seiring dengan melonjaknya minat terhadap emas sebagai instrumen investasi yang dianggap “tahan banting” di tengah ketidakpastian ekonomi. Fenomena ini tak hanya terjadi di Jakarta. Menurut catatan PT Pegadaian, hampir seluruh outlet Galeri 24 di berbagai daerah mengalami lonjakan transaksi. Masyarakat memilih mengalihkan sebagian dana Tunjangan Hari Raya (THR) ke dalam bentuk emas, yang dikenal sebagai aset safe haven. Betapa tidak, instrumen investasi ini diyakini cenderung stabil nilainya ketika terjadi gejolak ekonomi atau ketidakpastian pasar. Emas juga dianggap ideal karena bersifat likuid dan nilainya tidak mudah tergerus inflasi.
“Setelah libur panjang, banyak masyarakat memanfaatkan uang THR untuk investasi emas. Ini membuktikan bahwa emas selalu menjadi produk investasi favorit masyarakat dari masa ke masa,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Dwi Hadi Atmaka melalui keterangan resmi, Jumat (11/4).
Menurut Aat, sekitar 75 persen dari transaksi yang terjadi adalah pembelian emas batangan berdenominasi antara 5 gram hingga 100 gram. Sementara 25 persen sisanya merupakan transaksi emas perhiasan. Ia menilai, pilihan produk yang variatif menjadi daya tarik Galeri 24, mulai dari emas batangan ukuran kecil hingga besar, baby gold seberat 0,001 gram, hingga emas suvenir yang bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Dalam kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian—dengan tekanan inflasi dan suku bunga tinggi di sejumlah negara—emas semakin dipandang sebagai pelindung nilai (hedge) yang efektif. Sejarah juga mencatat bahwa emas mampu mempertahankan daya beli dalam situasi krisis keuangan, resesi, maupun saat gejolak geopolitik meningkat.
Untuk memudahkan akses investasi, PT Pegadaian melalui Galeri 24 juga menawarkan berbagai produk berbasis emas seperti Cicil Emas, Tabungan Emas, dan Deposito Emas. Layanan-layanan ini memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi secara fleksibel, bahkan mulai dari nominal kecil.
Aat menambahkan, PT Pegadaian berupaya memperluas literasi keuangan masyarakat dengan memperkenalkan berbagai manfaat investasi emas, sejalan dengan upaya perusahaan mendukung ketahanan finansial masyarakat dalam jangka panjang. Dengan prospek harga emas yang diperkirakan masih akan terus menanjak, masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan emas sebagai bagian dari diversifikasi portofolio investasinya.
“Pegadaian juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan sejak dini, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik dalam upaya meng-EMAS-kan Indonesia,” pungkasnya.