Pajak.com, Jakarta – PT Pegadaian Tbk semakin menunjukkan performa positif dalam layanan deposito emas. Hingga 26 Maret 2025, saldo deposito emas di Pegadaian telah mencapai 700 kilogram, atau hampir 1 ton. Kepala Departemen Komunikasi Pegadaian Riana Rifani mengungkapkan, kenaikan ini didorong oleh minat masyarakat yang terus meningkat.
“Deposito emas kami selalu meningkat hari per harinya. Saat ini sudah mencapai 700 kilogram, dan kami optimistis akan mencapai 1 ton di pertengahan tahun ini,” ungkap Riana di Jakarta, dikutip Pajak.com, Kamis (27/3).
Riana menjelaskan, peningkatan signifikan ini tidak lepas dari peresmian bullion bank oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025. Sejak diluncurkan, saldo deposito emas melonjak dari 300 kilogram menjadi 500 kilogram hanya dalam sehari setelah peresmian.
“Di-launching di bulan Februari oleh Presiden Prabowo, total saldo deposito emas sudah sekitar 300 kilogram. Satu hari diresmikan Presiden Prabowo, kini mencapai setengah ton atau 500 kilogram,” imbuhnya.
Ia menyebutkan bahwa perkembangan positif ini diharapkan akan terus berlanjut, terutama dengan antusiasme masyarakat terhadap layanan deposito emas Pegadaian yang kian meningkat.
Pegadaian menargetkan untuk mencapai 1,5 ton deposito emas hingga akhir tahun 2025. Sebelumnya, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan berharap layanan lain dari bank emas, seperti pinjaman modal kerja emas, titipan emas, dan perdagangan emas, akan mengikuti kinerja positif deposito emas.
“Kami yakin produk layanan lainnya juga akan mengalami peningkatan kinerja seiring dengan kenaikan deposito emas,” kata Damar.
Sebagai informasi, PT Pegadaian secara resmi mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bullion, melalui surat OJK Nomor S-325/PL.02/2024 per 23 Desember 2024. Dengan izin ini, Pegadaian kini memiliki empat layanan utama di bidang bullion, yaitu deposito emas, jasa titipan emas, pergadaian emas, dan pembiayaan emas.
Bullion bank, yang juga dikenal sebagai Bank Emas, merupakan salah satu inisiatif pemerintah dalam program Asta Cita Prabowo-Gibran, yang bertujuan untuk meningkatkan hilirisasi emas di Indonesia. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja baru hingga 1,8 juta tenaga kerja.
“Dengan adanya Bank Emas, Pegadaian dapat berperan dalam mendukung upaya hilirisasi emas untuk memperkuat daya saing di dalam negeri,” ucap Damar.
Pihaknya pun optimistis saldo deposito emas akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi logam mulia.
“Melalui berbagai program unggulan di sektor bullion, Pegadaian berkomitmen untuk memberikan solusi investasi emas yang aman dan tepercaya bagi masyarakat,” katanya.