Menu
in ,

Jokowi Resmi Tetapkan KEK Tanjung Sauh, Proyeksi Investasi Sebesar Rp 199,6 T

Jokowi Resmi Tetapkan KEK Tanjung Sauh

FOTO: IST

Jokowi Resmi Tetapkan KEK Tanjung Sauh, Proyeksi Investasi Sebesar Rp 199,6 T

Pajak.com, Batam – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi tetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dengan luas mencapai 840,67 hektare, KEK Tanjung Sauh diproyeksi mampu menghasilkan investasi sebesar Rp 199,6 triliun dan menyerap 366 ribu tenaga kerja.

Penetapan KEK Tanjung Sauh dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2024. Dengan penetapan ini, maka investor yang menanamkan modalnya di KEK Tanjung Sauh akan mendapatkan fasilitas perpajakan, seperti tax holiday dan tax allowance.

Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang menuturkan bahwa pengembangan KEK Tanjung Sauh bertujuan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja, serta mengembangkan wilayah Kota Batam dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.

“Dengan pengembangan KEK Tanjung Sauh, diharapkan akan mendorong daya saing Indonesia, sekaligus memberikan dampak signifikan bagi perekonomian wilayah melalui penerimaan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung, sebesar 366.087 orang ketika beroperasi penuh selama 30 tahun,” ungkap Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(13/6).

Lebih lanjut, pemerintah optimistis pengembangan KEK Tanjung Sauh dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepulauan Riau, dengan proyeksi mencapai Rp 166,81 triliun secara kumulatif.

Ia menjelaskan, KEK Tanjung Sauh akan menjadi pusat aktivitas ekonomi dengan fokus pada kegiatan produksi dan pengolahan, pengembangan energi, logistik, dan distribusi. KEK ini juga akan dikembangkan industri komponen elektronik, seperti Printed Circuit Board (PCB), Radio Frequency Identification (RFID), Global Positioning System (GPS), Closed-Circuit Television (CCTV), dan semikonduktor, serta industri perakitan produk elektronik sebagai bagian dari portofolio bisnisnya.

“Dari segi logistik, keberadaan pelabuhan di KEK Tanjung Sauh akan menjadi jembatan penting untuk mobilisasi logistik antara Kepulauan Riau dengan pasar nasional dan dunia internasional. KEK Tanjung Sauh juga akan berperan sebagai gateway port modern yang mampu menampung hingga 5 juta TEUs, serta menjadi pusat logistik di wilayah antara Batam dan Bintan,” ujar Rizal.

Tidak hanya itu, KEK Tanjung Sauh direncanakan pula menjadi pusat riset dan pengembangan di bidang energi—produsen bagi energi alternatif, terbarukan, dan primer. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di wilayah Batam hingga Bintan.

“Dengan ditetapkannya PP Nomor 24 Tahun 2024, Indonesia kini memiliki 21 KEK yang tersebar di seluruh negeri, serta telah mencatatkan investasi sebesar Rp 187,5 triliun dan menciptakan lapangan kerja bagi 126.506 orang hingga Maret 2024,” imbuh Rizal.

Secara komprehensif, pengembangan KEK bertujuan untuk meningkatkan investasi, ekspor, substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, dan memperkenalkan model-model inovatif pengembangan kawasan melalui pengembangan industri dan jasa.

“Sasaran utamanya termasuk industri berdaya saing global, pariwisata internasional, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital,” pungkas Rizal.

Leave a Reply

Exit mobile version