Jokowi Lantik Wamen Investasi Yuliot untuk Fokus Tingkatkan Iklim Investasi dan IKN
Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri (Wamen) Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Usai pelantikan, Eks Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM ini mengungkapkan bahwa ia diamanahkan untuk meningkatkan iklim investasi di tanah air, termasuk soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Penunjukan kami sebagai Wakil Menteri Investasi, saya akan memprioritaskan iklim investasi lebih baik. Terkait dengan program-program prioritas, ada hilirisasi, ada IKN, ada ketahanan pangan, hingga energi. Pesan khusus Pak Menteri (Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia), bagaimana konsolidasi internal dan target-target kementerian. Pak menteri memberikan sebagian kewenangan kepada wamen untuk melakukan koordinasi di internal dan juga koordinasi keluar,” ungkap Yuliot kepada awak media, di Kementerian Investasi/BKPM, dikutip Pajak.com, (19/7).
Ia mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 400 letter of intent (LoI) untuk berinvestasi di IKN. Namun, ada beberapa investor asing yang sudah akan melakukan investasi di sektor renewable energy (energi terbarukan).
“Investasi itu bukan lagi tahap LoI, kalau yang ingin berinvestasi renewable energy itu sudah tahap perizinan,” kata Yuliot.
Mengutip data Otortita IKN, total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap 1 awal tahun 2024 mencapai Rp 47,5 triliun, dengan porsi investasi swasta sebesar Rp 35,9 triliun. Adapun target anggaran pembangunan IKN ditetapkan senilai Rp 466 triliun. Pembiayaan ini diambil sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 80 persen dari non-APBN.
Strategi Tingkatkan Iklim Investasi dan IKN
Secara umum, ia mengungkapkan beberapa strategi untuk mencapai target prioritas penanaman modal di Indonesia, antara lain pertama, melakukan konsolidasi secara intensif dengan kementerian/lembaga (K/L) untuk menyempurnakan regulasi yang mendukung investasi. Kedua, pengembangan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik melalui Online Single Submission (OSS).
“Dengan kemajukan iklim investasi ini, target investasi Indonesia tahun 2024 sebesar Rp 1.650 triliun itu bisa tercapai,” imbuh Yuliot.
Sebagai informasi, sebelum dilantik sebagai Wamen Investasi/BKPM Yuliot menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM. Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024 dan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023.
Pada masa jabatan tersebut, Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM Manajemen fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investor.
Comments