SMF Raih Peringkat BBB dari S&P, Komitmen Dukung Pembiayaan Perumahan Nasional Kian Kuat
Jakarta, Pajak.com – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatat pencapaian penting dalam mendukung sistem pembiayaan perumahan nasional. Pada 10 April 2025, lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menetapkan peringkat kredit jangka panjang ‘BBB’ untuk SMF, baik dalam mata uang asing maupun mata uang lokal. Sementara itu, untuk jangka pendek, SMF mendapat peringkat ‘A-2’.
Penetapan peringkat ini mencerminkan keyakinan kuat terhadap kinerja SMF dan peran strategisnya sebagai alat fiskal pemerintah dalam memperkuat pembiayaan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dukungan negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) juga menjadi faktor utama di balik kuatnya profil kredit SMF di mata S&P.
“Kami menyambut baik penetapan peringkat ini sebagai wujud kepercayaan terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan yang sehat,” ujar Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam keterangan resminya, pada Jumat (11/4/2025).
“Dengan peringkat kredit yang kuat, SMF akan terus memperkuat perannya dalam menciptakan ekosistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan dan inklusif, sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan hunian layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Sebagai institusi pembiayaan yang memiliki mandat khusus, SMF aktif menyediakan likuiditas melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hingga Desember 2024, total penyaluran KPR FLPP oleh SMF mencapai Rp26,34 triliun, mencakup pembiayaan 709.956 unit rumah.
Program tersebut tersalurkan melalui 3 Bank Umum (termasuk Unit Usaha Syariah), 14 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 2 BPD Syariah. Ini memperlihatkan komitmen SMF dalam memperluas jangkauan akses perumahan di seluruh wilayah Indonesia.
Kinerja keuangan SMF pada 2024 juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Hingga akhir tahun, jumlah pinjaman yang disalurkan mencapai Rp17.101 miliar atau 133,22 persen dari target tahun 2024, dan meningkat 30,78 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, dana yang dihimpun melalui penerbitan surat utang dan term loan mencapai Rp13.616 miliar, naik 52,58 persen secara tahunan.
Lebih jauh, hingga akhir Februari 2025, SMF telah menerbitkan surat utang senilai total Rp70,96 triliun, baik melalui penawaran umum maupun terbatas. Angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan pasar terhadap keberlanjutan dan kredibilitas operasional perusahaan.
Ke depan, SMF berkomitmen melanjutkan mandat penyaluran 25 persen porsi FLPP dalam rangka mendukung Program Tiga Juta Rumah. Langkah ini akan semakin memperkuat kontribusi SMF sebagai bagian penting dalam ekosistem pembiayaan perumahan nasional yang inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan.
Comments