in ,

Gubernur BI: Inflasi Indonesia Terendah di Dunia

Gubernur BI: Inflasi Indonesia
FOTO: Setkab RI

Gubernur BI: Inflasi Indonesia Terendah di Dunia

Pajak.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut bahwa inflasi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir masih relatif terkendali, bahkan termasuk yang terendah di dunia pada saat ini. Hal tersebut dilaporkanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award, di Istana Negara Jakarta.

Perry mengungkapkan, laju inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2024 yang konsisten pada tingkat inflasi 2,84 persen. Ia pun memperkirakan inflasi akan terkendali pada tingkat rendah dalam kisaran target sebesar 2,5 persen hingga akhir 2024 dan 2025.

“Dikarenakan kondisi global yang masih bergejolak dan belum stabil, BI bersama pemerintah pusat akan bersinergi menerapkan kebijakan moneter yang konsisten untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia dengan mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ungkap Perry dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (19/6)

Ia menambahkan, BI juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk lebih memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. BI melanjutkan pemberian keringanan melalui insentif likuiditas berskala besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit pinjaman ke berbagai sektor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian.

“Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, kebijakan makroprudensial longgar, antara lain melalui insentif likuiditas yang besar kepada perbankan, kami berikan untuk penyaluran kredit pembiayaan ke berbagai sektor untuk meningkatkan kapasitas perekonomian, termasuk hilirisasi pertanian dan UMKM (usaha mikro kecil menengah) pangan,” ujar Perry.

Baca Juga  Apa itu Inflasi? Pahami Definisi, Penyebab, dan Dampaknya

BI juga memperkirakan perekonomian Indonesia masih sangat kuat. Hal ini tecermin dari pertumbuhan ekonomi yang terjaga pada level 5 persen dan inflasi di bawah 3 persen hingga kuartal I-2024. Meski demikian, Perry menegaskan bahwa tetap diperlukan adanya penguatan sinergi antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah guna memitigasi konflik geopolitik global yang sedang berlangsung.

“Ke depan perlu kita hadapi dengan upaya dan sinergi yang berkelanjutan. Kesinambungan adalah sangat penting untuk pengendalian inflasi ke depan, khususnya untuk memitigasi risiko kenaikan harga pangan dan energi akibat konflik geopolitik global yang masih berkelanjutan, ketidakpastian pasar keuangan global, serta permasalahan struktural seperti produktivitas, inefisiensi, distribusi, dan integrasi data pangan,” pungkasnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *