Ekspor Tumbuh 30 Persen, PTBA Cetak Laba Bersih Rp5,10 Triliun di 2024
Palembang, Pajak.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, berhasil menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Di tengah tantangan penurunan harga batu bara global, PTBA tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,10 triliun. Capaian ini didorong oleh lonjakan penjualan ekspor yang tumbuh 30 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pendapatan PTBA sepanjang 2024 mencapai Rp42,76 triliun atau meningkat 11 persen secara tahunan (year on year/yoy). Di saat rata-rata harga batu bara terkoreksi tajam, perusahaan tetap mampu menjaga margin keuntungan berkat strategi ekspansi pasar dan efisiensi biaya yang konsisten.
Dari sisi penjualan, PTBA mencatat total penjualan batu bara sebanyak 42,89 juta ton, naik 16 persen dibanding 2023. Rinciannya, penjualan ekspor mencapai 20,26 juta ton, atau tumbuh signifikan sebesar 30 persen, sementara penjualan domestik naik 6 persen menjadi 22,64 juta ton.
Meski pasar domestik masih menjadi penopang utama dengan porsi 53 persen, namun kontribusi ekspor kini mendekati setengah dari total penjualan, yaitu 47 persen. Perubahan bauran pasar ini menunjukkan peningkatan daya saing PTBA di pasar global, meskipun harga batu bara internasional mengalami koreksi.
Sebagai catatan, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 turun 12 persen dari 84,76 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada 2023 menjadi 74,19 dolar AS per ton di 2024. Penurunan lebih tajam terjadi pada indeks Newcastle, yang terkoreksi 22 persen menjadi 134,85 dolar AS per ton dari sebelumnya 172,79 dolar AS per ton.
Di tengah tekanan tersebut, PTBA tetap mampu membukukan EBITDA sebesar Rp8,30 triliun dan mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp41,79 triliun, naik 8 persen dari tahun lalu. Ini menunjukkan ketangguhan struktur keuangan perusahaan.
Strategi efisiensi juga terus diperkuat. PTBA menjalankan prinsip cost leadership di seluruh lini operasi. Salah satu indikator keberhasilannya terlihat dari pengendalian nisbah kupas (stripping ratio) sebesar 6,23 pada 2024, masih di bawah target perusahaan sebesar 6,44x. Pengendalian ini menjadi salah satu kunci menjaga profitabilitas di tengah naik turunnya harga komoditas.
Dari sisi investasi, PTBA merealisasikan belanja modal sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2024, naik 17 persen secara tahunan. Fokus utamanya adalah pengembangan infrastruktur angkutan batu bara, salah satunya proyek jalur Tanjung Enim–Keramasan. Investasi ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang PTBA untuk memperluas distribusi dan meningkatkan efisiensi logistik.
Comments