Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp1,28 Triliun, Terbesar di Antara BPD di Indonesia
Pajak.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp1,28 triliun sepanjang 2024, menjadikannya yang terbesar di antara seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dalam pemaparan publik kinerja keuangan 2024 yang berlangsung di Jakarta.
“Di tengah tantangan ekonomi makro dan domestik, kami bersyukur bahwa Bank Jatim masih mampu mencatatkan kinerja terbaik di antara peer group BPD, terutama dalam perolehan laba bersih untuk bank only periode tahun buku 2024. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bank Jatim untuk terus tumbuh serta berkembang menjadi BPD nomor satu di Indonesia,” jelas Busrul, dikutip Pajak.com, Senin (24/3).
Tahun 2024 juga menjadi tonggak sejarah bagi Bank Jatim dengan terlaksananya aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dan Bank NTB Syariah. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan sinergi berkelanjutan dalam aspek permodalan, keuangan, bisnis, serta aspek pendukung lainnya guna menciptakan nilai tambah bagi sesama BPD.
Busrul pun optimistis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun pertumbuhan bagi Bank Jatim.
“Kami yakin di tahun 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di tahun 2025 yang akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya. Pada tahun 2024, Bank Jatim telah bersinergi dengan Bank NTB Syariah, dan di tahun 2025 akan dilanjutkan dengan 4 BPD lainnya yang sudah menandatangani Share Holder Agreement (SHA),” tutur Busrul.
Dari sisi aset, Bank Jatim juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Hingga akhir Desember 2024, total aset konsolidasi mencapai Rp118 triliun, naik 13,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencakup konsolidasi dengan Bank NTB Syariah sebagai anggota KUB. Mayoritas peningkatan aset berasal dari pertumbuhan kredit yang mencapai Rp75,3 triliun (naik 37,6 persen year on year/yoy), serta dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp90 triliun, meningkat 15 persen (yoy).
“Atas pengelolaan aset tersebut, Bank Jatim pada 2024 mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,7 triliun, atau meningkat 13,6 persen (yoy),” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono, menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Jatim di 2024 melampaui rata-rata nasional.
“Kami mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (yoy), jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 10,39 persen menurut OJK. Portofolio kredit konsumtif kami tumbuh 10,26 persen, sementara kredit produktif naik 25,88 persen,” jelas Arief.
Selain mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan, Bank Jatim juga aktif mendukung inisiatif keberlanjutan dengan penyaluran kredit berwawasan lingkungan. Kredit sebesar Rp2,40 triliun dialokasikan untuk efisiensi energi, Rp2,01 triliun untuk pengelolaan sumber daya alam hayati, serta Rp557 miliar untuk pengelolaan air dan limbah. Bank Jatim juga menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp2,76 miliar untuk pendidikan, Rp3,93 miliar untuk kesehatan, dan Rp10,24 miliar untuk kegiatan sosial lainnya sepanjang 2024.
Dari sisi layanan digital, pemanfaatan JConnect terus meningkat. Untuk mengoptimalkan layanan perbankan di daerah dengan potensi bisnis besar, Bank Jatim mengembangkan layanan melalui Agen Jatim. Arief membeberkan, layanan ini tidak hanya meningkatkan transaksi perbankan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan kredit, terutama melalui metode referral, dengan total 12.822 agen aktif.
Arief juga menyebutkan bahwa Bank Jatim optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan positif di tahun 2025 dengan target kenaikan aset dan DPK sebesar 2–3 persen, serta kredit sebesar 14–16 persen. Ekspansi sinergi KUB juga akan diperluas dengan empat BPD lainnya yang sudah menandatangani SHA, memperkuat kolaborasi antar-BPD di seluruh Indonesia.
Comments